Di balik kemenangan Qatar di bursa tuan rumah PD 2022

stadion di qatar

Sumber gambar, Getty

Keterangan gambar, Qatar akan membangun stadion yang dilengkapi dengan pendingin udara
  • Penulis, David Bond
  • Peranan, Wartawan Olahraga BBC

Tidak banyak yang mengira Qatar akhirnya dipilih FIFA untuk menggelar Piala Dunia 2022.

Di bursa pencalonan Qatar bukan dianggap sebagai favorit karena harus bersaing dengan Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Hassan al-Thawadi, ketua tim pencalonan Qatar mengakui ia harus berjuang keras meyakinkan banyak pihak bahwa Qatar mampu menggelar Piala Dunia.

Ia mengatakan upaya ini tidak mudah dan ia harus mengeluarkan banyak biaya.

Al-Thawadi menolak mengungkapkan jumlah uang yang ia keluarkan, namun membenarkan bahwa nilainya lebih dari US$43 juta seperti yang ramai diberitakan media.

Banyak yang meyakini dana yang disiapkan Qatar sekitar US$100 juta. Dari jumlah ini, US$27 juta dianggarkan untuk membangun prototipe stadion mini yang menggunakan teknologi pendingin udara.

Stadion canggih tersebut adalah salah satu jualan utama Qatar. Jumlah yang sama dikeluarkan untuk sosialisasi.

Sewa Zidane

Di luar anggaran stadion, Qatar juga menyewa sejumlah tokoh dunia seperti Zinedine Zidane untuk membantu kampanye negara tersebut.

Tidak mengherankan bila para pesaing Qatar seperti Amerika mengatakan peta persaingan tidak seimbang.

Al-Thawadi mengatakan pihaknya harus mengeluarkan dana besar karena negaranya bukan calon kuat.

"Saya tidak ingin menutupi kenyataan bahwa anggaran kami jauh lebih besar dari negara-negara lain," katanya.

Ia menjelaskan Qatar harus mengeluarkan biaya besar karena mengambil start belakangan dibanding negara-negara lain.

"Kami harus membuktikan bahwa kami serius dengan pencalonan ini," kata al-Thawadi.

Di luar dana besar, muncul kecurigaan tim Qatar diduga membeli suara untuk bisa terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Sekjen FIFA, Jerome Valcke, menulis email kepada Jack Warner bahwa Mohamed bin Hammam, presiden konfederasi sepak bola Asia dari Qatar mencoba membeli suara.

Al Thawadi mengatakan para pejabat Qatar marah ketika email ini bocor dan mengancam akan mengajukan Valcke ke pengadilan kalau tidak memberikan klarifikasi atas tuduhan tersebut. Ia mengatakan penentangan terhadap pencalonan Qatar datang dari dalam dan luar FIFA.

"Ada banyak pihak dari dalam dan luar FIFA yang berpandangan kami main-main dengan pencalonan ini," katanya.

Faktor bin Hammam

bin hammam

Sumber gambar, AP

Keterangan gambar, Qatar mengatakan bin Hammam tidak memainkan peran penting di pencalonan Piala Dunia

Keberatan dari beberapa kalangan atas pencalonan Qatar mungkin disebabkan oleh kenyataan bahwa sarana dan prasarana untuk menggelar Piala Dunia sama sekali belum memadai.

Selain itu suhu di musim panas ketika turnamen nanti digelar bisa mencapai lebih 50 derajat.

Namun pertanyaan terbesar adalah bagaimana FIFA -organisasi yang sekarang dilanda kasus dugaan korupsi- bisa satu suara memilih Qatar.

'Pembongkar kasus' dugaan penyuapan oleh Qatar, Phaedra Almajid, telah menarik pernyataannya. Perhatian kini tertuju ke bin Hammam yang saat ini tengah diselidiki FIFA atas dugaan menyuap pengurus FIFA dari Karibia di pemilihan presiden FIFA.

Bila tuduhan terhadap bin Hammam terbukti, bisa muncul tuduhan baru terhadap Qatar.

Al-Thawadi mengatakan bin Hammam tidak memainkan peran sentral dalam kemenangan Qatar.

Benar tidaknya isu uang di balik kemenangan Qatar tergantung pada bukti dan sejauh ini bukti kuat itu tidak ada.

FIFA sendiri menyatakan tidak akan membahas ulang keputusan yang menunjuk Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.