AS pastikan Suriah pakai senjata kimia

kerry
Keterangan gambar, AS mempertimbangkan untuk melakukan opsi intervensi militer ke Suriah.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengutuk penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Suriah yang menurutnya "tak terbantahkan."

Dia menggambarkan serangan terbaru di wilayah Damaskus minggu lalu sebagai "kecabulan moral."

AS dan sekutunya sedang mempertimbangkan berbagai tindakan, termasuk kemungkinan serangan militer terhadap Suriah, meski Rusia - sekutu Suriah - telah memperingatkan mereka mengenai hal ini.

Sebelumnya pada hari Senin (27/08), tim penyelidik senjata kimia yang diutus <link type="page"><caption> PBB ditembaki di Damaskus</caption><url href="http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2013/08/130826_suriah_pbb.shtml" platform="highweb"/></link>.

Tim itu diincar oleh penembak jitu ketika sedang bepergian ke salah satu dari lima situs di sekitar Damaskus di mana ratusan orang dilaporkan <link type="page"><caption> telah tewas pada 21 Agustus</caption><url href="http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2013/08/130821_suriah_kimia.shtml" platform="highweb"/></link> lalu.

Pemerintah Suriah membantah meluncurkan serangan kimia dan malah menuduh para pejuang pemberontak.

'Senjata keji'

"Apa yang kita lihat di Suriah pekan lalu harus mengejutkan hati nurani dunia. Ini sangat berlawanan dengan kode moralitas," kata Kerry dalam sebuah konferensi pers pada Senin (26/08) kemarin.

"Jangan salah, Presiden Obama percaya harus ada pertanggungjawaban bagi mereka yang menggunakan senjata paling keji di dunia terhadap orang-orang yang paling rentan."

Pemerintah AS memiliki informasi tambahan tentang serangan itu yang akan dipublikasikan beberapa hari mendatang, ujarnya.

Kerry mengatakan penundaan penyelidikan inspektur PBB ke lokasi adalah tanda bahwa pemerintah Suriah menyembunyikan sesuatu.

"Sebaliknya, mereka malah terus menyerang, menembak dan secara sistematis menghancurkan barang bukti. Itu bukan perilaku pemerintah yang tidak memiliki sesuatu untuk disembunyikan. Keputusan rezim untuk memberikan akses sangat terlambat," kata Kerry.

Sementara Presiden Suriah Bashar al-Assad memperingatkan AS untuk tidak melakukan intervensi militer dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Rusia Izvestiya Senin kemarin.

"Jika seseorang bermimpi untuk membuat Suriah boneka dari Barat, maka ini tidak akan terjadi," katanya.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov juga mengatakan kepada wartawan pada hari Senin, Barat belum menghasilkan bukti bahwa pasukan Presiden Assad telah menggunakan senjata kimia.

Dia menanggapi usulan beberapa negara Barat untuk melakukan <link type="page"><caption> aksi militer terhadap pemerintah Suriah yang bisa diambil tanpa mandat PBB.</caption><url href="http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2013/08/130824_pentagon_saran_militer_suriah.shtml" platform="highweb"/></link>