Pemimpin Ikhwanul Muslimin ditahan

badie
Keterangan gambar, Pimpinan Ikhwanul Muslimin Mohammed Badie ditangkap hanya beberapa hari setelah anaknya ditembak mati.

Pemimpin spiritual Ikhwanul Muslimin, Jenderal Mohammed Badie, ditangkap di Kairo, Mesir, kata pejabat setempat.

Laporan yang beredar mengatakan ia ditangkap ketika berada di apartemen di Nasr City.

Badie sebelumnya duduk di pemerintahan sementara Mesir.

Dia menghadapi tuduhan penghasutan untuk melakukan kekerasan dan pembunuhan delapan demonstran anti-Ikhwanul di luar markas gerakan itu di Kairo Juni lalu.

Para pejabat dan media pemerintah mengatakan Badie ditahan di flat di Kota Nasr di sebelah timur laut Kairo utara-timur, dekat lokasi salah satu kamp protes yang berujung banyak kematian pada pekan lalu.

Mempermalukan

Penangkapannya terjadi beberapa hari setelah anaknya Ammar Badie, 38, ditembak mati selama protes di Ramses Square di ibukota.

Sebelumnya, wakil Badie, Khairat al-Shatir, ditangkap hanya beberapa hari setelah penggulingan Morsi.

Gambar Badie tak lama setelah penangkapannya ditampilkan di saluran pribadi ON TV - tanda bahwa pemerintahan sementara bertekad mempermalukan Ikhwanul Muslimin dan melemahkan mereka sebisa mungkin sebelum dimulai negosiasi, kata Youssef Taha, produser BBC World Service untuk Timur Tengah.

Menurutnya, tidak ada kandidat sekaliber Badie yang dapat menggantikannya dan akan terjadi suatu kevakuman.

Keadaan darurat diberlakukan di Mesir di tengah kekacauan pasca tindakan kekerasan terhadap kaum Islamis yang mengakibatkan ratusan orang meninggal.

Di Mesir dideklarasikan periode tiga hari berkabung untuk mengenang 25 orang polisi yang tewas di semenanjung Sinai.

Selain itu, sedikitnya 36 demonstran Islam tewas dalam sebuah van penjara di Kairo pada Minggu (18/08) lalu.

Hampir 900 orang, termasuk lebih dari 100 polisi dan tentara, dilaporkan terbunuh di Mesir sejak Rabu (14/08) lalu. Pada saat itu pihak militer mulai membubarkan kamp-kamp protes pendukung presiden terguling Mohammed Morsi secara paksa.

Selain mendirikan kamp,<link type="page"><caption> para pendukung Morsi juga bertahan di dalam masjid.</caption><url href="http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2013/08/130817_mesir_masjid_alfath.shtml" platform="highweb"/></link><span > Kebanyakan dari para pemrotes itu adalah anggota pergerakan Ikhwanul Muslimin.