Seperti dikemukakan analis antivirus Alfons Tanujaya, aplikasi jenis Search Engine Hijacker diketahui sedang marak menginfeksi pengguna di Indonesia.
"Hebatnya program adware ini terang-terangan menampilkan dirinya sebagai aplikasi legal," ujar Alfons.
Baca juga: Soesalit Djojoadhiningrat, Anak Semata Wayang R.A. Kartini yang Terlupakan Sejarah
Apa dampaknya? Beberapa program antivirus tak akan menganggap aplikasi tersebut sebagai program jahat yang harus dibasmi.
Bagaimana cara mereka melakukan itu? Alfons mengatakan, pembajak mesin cari itu masuk melalui aplikasi gratisan. Nah, aplikasi gratisan itu dipasang secara sukarela oleh pengguna.
Sebagai bagian dari Kesepakatan Penggunaan, aplikasi gratisan tadi meminta dipasangnya sebuah aplikasi pencarian. Walhasil, aplikasi yang "abu-abu" pun menjadi "putih".
Baca juga: Mobil Lexus Dedi Mulyadi Ketahuan Belum Bayar Pajak Rp 42 Juta, Ini Alasannya
Alfons menuturkan, Search Engine Hijacker akan mengubah pengaturan agar pencarian di browser pengguna diarahkan ke situs tertentu.
"Ada beberapa Search Engine Hijacker yang marak beredar di Indonesia, delta-search.com, tuvaro.com dan conduit.com," paparnya.
Menurut Alfons, masalah yang timbul dari adanya aplikasi semacam itu adalah kacaunya pengaturan browser dan adanya potensi pencurian informasi.
Baca juga: Tarif Listrik per kWh Golongan Subsidi dan Non-subsidi mulai 21 April 2025, Berikut Rinciannya
Informasi yang dicuri termasuk menyusun profil pengguna melalui kegiatan pencarian yang sebenarnya tidak melalui izin pengguna.
Hal lain yang juga dikhawatirkan adalah adanya pengalihan hasil pencarian ke situs-situs yang berbahaya dan mengandung malware, pornografi atau situs yang berpotensi melakukan kegiatan penipuan.
Alfons pun menuturkan, hasil pencarian antara situs yang membajak itu memiliki kualitas yang jauh lebih buruk dibandingkan pencarian di layanan populer seperti Google.
Baca juga: 7 Manfaat Daun Pepaya, Bantu Cegah Penyakit Mematikan
Salah satu situs yang ditelaah Alfons adalah Delta-Search. Situs itu, menurutnya, meraih peringkat sangat tinggi di dunia berkat perilaku seperti ini.
Diluncurkan sejak akhir 2012, situs itu disebut telah mencapai ranking 39 di Indonesia. Sedangkan di dunia, ia mampu melampaui situs populer tertentu, termasuk Wordpress.com.
"Jika hal tersebut dicapai dengan cara mengelabui korbannya, tentunya hal ini perlu diwaspadai dan para pengguna komputer perlu mengetahui hal yang sebenarnya terjadi pada komputernya," Alfons menandaskan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.