Maritim Indonesia Bangkit dari Gaptek
Hide Ads

Maritim Indonesia Bangkit dari Gaptek

- detikInet
Rabu, 18 Feb 2015 13:15 WIB
Jakarta -

Maritim di Indonesia dinilai sudah sangat memerlukan dukungan infrastruktur information communication technology (ICT) terhadap kegiatan transportasi laut dalam rangka mendukung program poros maritim di pemerintahan Jokowi.

"Di Indonesia kita masih telepon kabel, sementara pelabuhan di luar negeri sudah multimedia digital generasi keempat. Kita ketinggalan sekali," sesal Direktur Lalu Lintas Laut Kementerian Perhubungan Harry Boediartoβ€Ž di the Foundry 8, Jakarta, Rabu (18/2/2015).

Untuk mengejar ketertinggalan itu, Kementerian Perhubungan pun menggandeng Telkom untuk mendukung sektor maritim Indonesia melalui realisasi penggelaran 18 broadband port di tahun 2015.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Direktur Enterprise & Business Service Telkom, Muhammad Awaluddin, pihaknya akan berkontribusi mendukung program tersebut dengan mengelola sektor maritim yang fokus pada Maritime Logistic, Maritime Fishery serta Maritime Defense.

Maritime Logistic menyediakan infrastruktur broadband dan layanan ICT kawasan pelabuhan sebagai pondasi menuju digital modern seaport di Indonesia.

Sementara Maritime Fishery menyediakan platform digital untuk ekosistem Kampung Nelayan Indonesia sehingga memiliki daya saing yang tinggi dan efficiency cost yang berdampak pada peningkatan revenue maupun benefit bagi ekosistem Kampung Nelayan.

"Sedangkan Maritime Defense menyediakan layanan ICT di pulau terluar Indonesia untuk kedaulatan RI," kata pria berkumis itu di sela acara kick-off 18 port broadband di kesempatan yang sama.

Selanjutnya, Awaluddin memaparkan dukungan ICT Telkom untuk pengembangan sektor maritim Indonesia yang sudah digelar di 2014. Pada program Maritime Logistic, telah diimplementasikan Broadband Ports dengan layanan connectivity dan ICT seperti penggelaran infrastruktur fiber optic, akses @wifi.id dan penguatan sinyal Telkomsel untuk 6 pelabuhan utama di Indonesia.

Enam pelabuhan tersebut antara lain Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Batam, Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Makasar, dan Pelabuhan Sorong.

Pada program Maritime Fishery, telah diimplementasikan Digitalisasi 11 Kampung Nelayan dengan layanan connectivity & ICT seperti tadi, serta content seperti website kampung-nelayan.com dan pembuatan wallboard di sejumlah lokasi.

Lokasi yang dimaksud adalah Gabion-Medan, Bungus-Padang, Muara Angke-Jakarta, Muara Baru- Jakarta, Paotere Sabutung-Makasar, Tanjung Luar-Nusa Tenggara Barat, Brondong-Lamongan, Pekalongan, Tegalsari-Tegal, Cilacap, dan Pangandaran-Tasik.

Adapun sebagai bagian dari program Maritime Defense, telah diimplementasikan penyediaan fasilitas telekomunikasi seperti connectivity VSAT, Femtocell, TV, PSTN di 11 pulau terluar Indonesia, yaitu Pulau Marore, Pulau Berhala, Pulau Fani, Pulau Nipah, Pulau Miangas, Pulau Rondo, Pulau Bras, Pulau Sekatung, Brigif3 Lampung, Pulau Batek, dan Pulau Data.

(rou/ash)