Axioo Perluas Pabrik di Cakung
Hide Ads

Axioo Perluas Pabrik di Cakung

- detikInet
Kamis, 29 Jan 2015 17:13 WIB
Ilustrasi (alif/detikINET)
Jakarta - Ekspansi produksi bakal digenjot Axioo. Vendor merek lokal ini sudah melontarkan aba-aba untuk membangun satu pabrik lagi yang terletak di kawasan Cakung, Jakarta Timur.

Penambahan pabrik itu dinilai bisa menguntungkan banyak pihak, khususnya dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

"Imbasnya kepada konsumen pun bisa dirasakan, karena secara tidak langsung harga-harga akan menjadi lebih kompetitif karena banyak proses yang dilakukan secara lokal yang tentunya lebih menekan anggaran produksi," kata Anthonius Tjokro, Managing Director Axioo, kepada detikINET ketika ditemui seusai peluncuran Axii Aerobook di Ecobar, Kemang, Jakarta, Kamis (29/1/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencananya, pabrik yang memiliki luas sekitar 3,5 hektar itu dipakai untuk memproduksi semua lini perangkat Axioo, mulai dari smartphone, tablet, hingga notebook.

"Kapasitas produksinya diperkirakan bisa mencapai 10 ribu unit dalam sehari," papar Anthonius.

Dengan semakin lokalnya Axioo, tentu ini selaras dengan keinginan pemerintah yang mengatur soal Total Kandungan Dalam Negeri (TKDN) setiap perangkat elektronik yang masuk ke Indonesia.

"Harusnya dengan peraturan pemerintah yang baru ini, enggak gampang untuk memasukkan merek luar ke Indonesia. Inilah yang menjadi salah satu nilai jual produk kami di Indonesia," ujar Anthonius.

Guna melindungi kepentingan industri dalam negeri, pemerintah bakal menggodok aturan TKDN, dimana setiap ponsel atau perangkat ICT yang masuk ke Indonesia harus memenuhi syarat TKDN yang lebih tinggi. Isu ini tengah dalam pembahasan serius antara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Perindustrian.

"Mulai 1 Januari 2017, CPE (customer premise equipment/handset pelanggan) harus memenuhi TKDN minimal 40%. Sedangkan BSS (base station/perangkat jaringan) sekitar 30%," ujar Menkominfo Rudiantara di sela rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Senayan, Jakarta.

Kebijakan tersebut membuat para produsen asing mau tak mau harus menggunakan komponen lokal agar bisa tetap berjualan. Itu pula yang membuat para vendor ponsel mulai ancang-ancang bangun pabrik di Indonesia.

"Nanti, semua smartphone dan tablet 4G harus memenuhi syarat kandungan lokal 40%. Kalau sekarang masih bebas. Tapi begitu aturan ini sudah diterapkan kita akan tegas. Kalau tidak bisa penuhi syarat ya nggak boleh jualan di Indonesia," ujar Rudiantara.

Saat ini, perusahaan di Indonesia baru bisa menangani permintaan pembuatan kemasan, perakitan, dan penyediaan aksesoris. Sedangkan perusahaan yang dapat memenuhi pembuatan komponen seperti prosesor, memori dan lainnya masih terbilang minim.

(ash/ash)