Kecepatan 4G Belum Setinggi Janji
Hide Ads

Kecepatan 4G Belum Setinggi Janji

- detikInet
Jumat, 23 Jan 2015 13:28 WIB
Ilustrasi (gettyimages)
Jakarta -

Era 4G LTE datang di Indonesia. Para operator pun menjanjikan kecepatan jauh lebih tinggi dibanding 3G, bahkan katanya bisa tembus ratusan Mbps. Tapi kenyataannya, kecepatan akses data yang dinikmati pelanggan kemungkinan tak setinggi yang digembar gemborkan.

Dijelaskan oleh Vice President Marketing & Communications Ericsson Indonesia Hardyana Syintawati, angka sampai ratusan Mbps memang bisa tercapai tapi dengan syarat dalam kondisi ideal. Ya, ada banyak faktor yang menentukan seberapa cepat koneksi 4G LTE di tangan end user.

"Patokan klaim kecepatan itu kalau kondisinya ideal, di mana transmisinya dan faktor-faktor lain berjalan dengan sempurna. Kalau dalam satu area BTS misalnya di kuburan hanya melayani satu pelanggan, maka kecepatan maksimal bisa dinikmati," ucapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan 4G LTE. Contohnya saja, lebar pita di frekuensi untuk menggelar 4G LTE dan teknik agregasi kanal, yakni dua spektrum frekuensi berbeda dipakai berbarengan dengan tujuan meningkatkan kecepatan transfer data.

Di Indonesia sendiri, izin komersial 4G LTE baru dibuka untuk spektrum 900 MHz sehingga menurut beberapa operator, kecepatannya memang belum maksimal. Kecepatan sampai ratusan Mbps kemungkinan baru bisa tembus ketika 4G LTE sudah digelar di spektrum 1.800 MHz.

Tak Pusingkan Kecepatan

Di sisi lain, pelanggan pada masa kini cenderung tidak begitu memperhatikan klaim kecepatan koneksi dari 4G LTE. Menurut Hardyana, yang penting bagi mereka adalah bisa puas dalam mengakses berbagai konten melalui perangkat mobile.

Dia mencontohkan saat mengakses video lewat YouTube. Jika konsumen dapat menonton YouTube lancar-lancar saja, mereka tak peduli soal kecepatan aksesnya. Baru keluhan muncul kalau akses YouTube terkendala, misalnya ada buffering.

Adopsi 4G LTE di Indonesia sendiri menurut prediksi Hardyana akan berjalan lebih lancar ketimbang saat perkenalan 3G dahulu. Soalnya, orang pada saat ini sudah banyak yang akrab dengan koneksi data.

Ericsson yang mengklaim sebagai penyedia infrastruktur telekomunikasi 4G LTE nomor satu di dunia pun cukup intensif bermitra dengan operator di Indonesia. Tidak hanya jualan, namun juga berusaha agar operator mampu memonetisasi layanan 4G LTE dengan baik.

"Jadi bagaimana agar mereka sukses memonetisasi 4G LTE. Kami punya contoh operator yang sukses di luar negeri, seperti Verizon di Amerika Serikat atau Telstra di Australia," paparnya.

(fyk/ash)