Beberapa saat setelah WhatsApp memblokir WhatsApp+ dan aplikasi pihak ketiga lainnya, developer WhatsApp+ mengatakan bahwa mereka tengah berupaya mencari cara agar pengguna bisa tetap menikmati layanan mereka.
Kabar buruk, pengguna yang berharap WhatsApp+ masih akan ada, harus menelan kecewa. Juru bicara WhatsApp+ Dr. Mounib Al Rifai melalui akun Google+ mengatakan bahwa WhatsApp telah melayangkan surat kepada mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menyesal ini terjadi, namun tidak bisa berbuat apa-apa. WhatsApp mendesak kami dan kami tidak bisa mengelak. Sebuah pengalaman yang menyenangkan, namun harus berakhir," tambahnya.
Seperti diketahui, sejak kemarin para pengguna WhatsApp melalui Google+ dan Twitter melaporkan mereka tak bisa menggunakan layanan messaging tersebut.
Para pelapor adalah pengguna klien aplikasi pihak ketiga WhatsApp di Android di sejumlah negara. Yang paling disebut-sebut dalam kasus ini adalah WhatsApp+, aplikasi pihak ketiga terpopuler. Aplikasi ini bahkan punya komunitas di Google+ dengan anggota lebih dari 700 ribu.
Pengguna klien tak resmi lain seperti WhatsAppMD, juga melaporkan mereka diblokir dari layanan tersebut. Banyak di antaranya memposting screenshot sebagai bukti tak bisa menggunakan WhatsApp dari aplikasi pihak ketiga tersebut.
Sementara itu, WhatsApp melalui halaman FAQ (Frequently Asked Questions) menyebut ini sebagai pelanggaran terms of service mereka. Ditambahkan WhatsApp, bahwa tindakan ini dilakukan untuk melindungi keamanan pengguna.
"WhatsApp+ bukan aplikasi yang dikembangkan dan diizinkan oleh WhatsApp. Developer WhatsApp+ tidak ada hubungan apapun dengan WhatsApp dan kami tidak mendukung WhatsApp+," sebut WhatsApp yang merupakan layanan milik Facebook.
Sebagai gantinya, WhatsApp menyarankan para pengguna klien tidak resmi ini untuk meng-uninstall aplikasi tersebut dan menggantinya dengan menginstal versi resmi dari Google Play.
(rns/ash)