Tudingan kepada OnePlus yang disebut menyulap ponsel lamanya menjadi baru (rekondisi) langsung dibantah vendor asal Tiongkok itu. Berikut penjelasannya.
Bantahan tersebut disampaikan OnePlus di forum penggunanya. Disebutkan ada 7 kasus yang menjadi sorotan dari tudingan ponsel refurbished tersebut.
Mereka datang dengan berbagai keluhan, mulai dari layar tergores dan berdebu, dus pembungkus produk tak ada segel, sampai ada foto 'asing' yang ditemukan di galeri ponsel OnePlus yang diklaim baru dibeli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya di sini adalah kami ingin menegaskan bahwa kami tidak pernah menjual ponsel refurbished dan melabelinya seperti ponsel baru. Namun ada beberapa isu di sini, dan salah satunya kami tangani dengan serius," jelas pihak OnePlus.
Kasus yang dianggap paling serius kemungkinan terkait keberadaan foto 'misterius' yang dilaporkan ada di ponsel baru OnePlus One. Sementara untuk kasus lainnya, OnePlus dapat dengan mudah menjelaskan.
Untuk laporan soal sistem operasi di OnePlus One yang telah di-setting misalnya. OnePlus beralasan kemungkinan hal ini terjadi lantaran adanya masalah minor saat instalasi OS di pabrik.
Perangkat yang dilaporkan tersebut dibuat pada 2 November 2014, dan dikirim ke konsumen pada 21 November 2014.
Kasus lain adalah soal debu dan goresan di layar. Perangkat itu juga disebutkan sebagai cacat produksi. "Handset itu dibuat pada 13 Oktober 2014 dan dikapalkan pada 18 Oktober 2014. Jadi sangat tidak mungkin jika ponsel itu telah digunakan sebelumnya, kemudian dikembalikan dan dijual kembali dalam rentang waktu tersebut," kata OnePlus.
"Dari 500.000 perangkat yang telah terjual, ada 7 konsumen yang mengaku mendapatkan barang refurbished. Beberapa laporan lebih substansial dari yang lain. Namun kita bertanggung jawab penuh atas keluhan soal debu dan isu layar bergores yang dialami pelanggan pada perangkat yang baru. Dari lebih dari 500.000 perangkat, sangat sedikit di antaranya mungkin ada kesalahan dalam quality control sehingga terkirim ke pelanggan dengan ketidaksempurnaan yang minor, tapi mereka sama sekali tidak pernah digunakan sebelumnya atau diperbaharui," pungkas OnePlus.
(ash/fyk)