Tanggal 30 September 2014 lalu, Google akhirnya secara resmi menutup salah satu jejaring sosial miliknya, yakni Orkut. Pengumuman ini sebelumnya telah disampaikan awal Juli lalu. Saat itu Google beralasan bahwa mereka ingin membesarkan Google+.
"Orkut telah menjadi besar selama 10 tahun, dan Google meminta maaf kepada pengguna yang masih aktif menggunakan layanan ini karena akan berakhir," kata Direktur Google, Paulo Golgher.
Secara statistik, Orkut tidak jelek-jelek amat performanya. Jejaring sosial berfokus pada personal ini mendapat tempat di Brasil dan India. Walaupun jumlah anggotanya terus menerus turun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, Orkut begitu memesona dan diprediksi dapat bersaing dengan Facebook. Apalagi presentasi pengguna yang berasal dari Amerika Serikat, telah mencapai 51.36%.
Situs yang beralamat lengkap orkut.com itu pada awalnya dirancang untuk membuat kehidupan sosial seseorang menjadi lebih aktif dan bergelora. Jejaring sosial yang mirip dengan Facebook ini, dapat membuat penggunanya terus terhubung dengan teman-temanya lewat media pesan dan foto.
Tidak hanya itu, Orkut juga merupakan sarana yang mampu memungkinkan penggunanya untuk menjalin hubungan baru dan berteman serta menjangkau orang-orang yang belum pernah di temui sebelumnya.
Namun di tahun yang sama pula popularitas Facebook justru sedang mengalami masa keemasan. Sehingga, jumlah penggunanya turun drastis dari tahun ke tahun. Pada Mei 2014, pengguna di Amerika merosot drastis di posisi ketiga, sedangkan Brasil menempati urutan pertama pengguna Orkut terbesar dengan 48,4 persen.
Tak cuma penggunanya yang shock, karena beberapa analis juga terkejut. Karena, Orkut diklaim sebagai lawan yang potensial untuk mengimbangi Facebook.
Tengok saja pada akhir April 2010, Orkut berhasil merangkul 19.7 juta unique visitor, mampu mengalahkan Facebook di waktu yang sama dengan unique visitor 'hanya' 18 juta visitor.
Namun dengan cepat, Facebook menyalip Orkut. Dimana pada bulan Juli 2010, ketika Facebook mampu tumbuh hingga 179%, Orkut hanya mentok di 16%. Setelah itulah baru masa kelam Orkut menggelayut.
Pertumbuhan signifikan di negara besar seperti di India dan Brasil, tak mampu menjawab tantangan secara keseluruhan. Sehingga akhirnya Facebook mengalahkan Orkut, dan kemudian 'dibunuh' Google (atau malah Facebook itu sendiri?).
(tyo/tyo)