Android: Lebih Membumi, Makin Mumpuni
Hide Ads

Android: Lebih Membumi, Makin Mumpuni

- detikInet
Jumat, 27 Jun 2014 09:06 WIB
Sundar Pichai (getty images)
Jakarta - Sebelum kick off Google I/O 2014, Vice President of Chrome, Google Apps and Android Sundar Pichai duduk bersama jurnalis dalam sebuah wawancara. Salah satu yang dia bicarakan adalah persaingan Android dengan iOS.

Pria India ini berbicara tenang tanpa mengumpat atau meledak-ledak mengenai perseteruan di antara kedua perusahaan tersebut. Di awal pernyataannya, dia memang menyebut Android diadopsi lebih cepat dari iOS, namun keduanya tidak bisa dibandingkan secara langsung.

Pichai menganalogikan iOS sebagai mobil mewah Mercedes-Benz, yang perlu kehati-hatian dalam membuatnya. Berbeda dengan Android, dengan rendah hati dia menyebutnya sebagai Honda Civic.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka membuat produk bagus dengan sistem secara vertikal. Hal yang berbeda dengan apa yang kami lakukan, kami melayani pasar secara luas," tutur Pichai.

Pernyataan humble tapi sedikit menyindir itu tentu saja bukan sekedar omongan biasa. Android berbeda dengan iOS, Google membuat segala sesuatunya secara terbuka. Sedangkan Apple, membuat segala sesuatunya harus berada dalam 'jalan mereka' dan lebih tertutup.

Lebih dari itu, pernyataan Pichai sebetulnya adalah sebuah kata kunci untuk pertemuaan tahunan para pengembang di Google I/O 2014, di San Francisco. Melayani pasar secara luas, yang sama saja berarti seperti Android is Everywhere.

Android ada di mana saja. Demikian kalimat yang pas menggambarkan keadaan sistem operasi itu saat ini, yang diperkuat dengan sejumlah pengumuman penting di Google I/O.

Dimulai dari Android Wear. Sebuah sistem operasi yang memang dikhususkan untuk wearable device, perangkat mungil yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Wearable device jadi semacam kata yang mulai ramai didengungkan sejak ada gosip Apple akan membuat iWatch, sebuah smartwatch yang hingga kini belum diketahu seperti apa bentuknya, apalagi diumumkan kapannya. Walaupun sebetulnya Google Glass bisa dimasukkan juga di segmen wearable device.

Pesaing Apple, seperti Samsung, sejak tahun lalu langsung 'tancap gas' dengan mengumumkan kehadiran Galaxy Gear dan suksesorya secara berturut-turut.

Google pun bertindak cepat meringkus tren ini dengan menghadirkan Android Wear yang merupakan perluasaan platform dari sistem operasi Android.

Tidak perlu bertengkar siapa yang duluan dan siapa yang belakangan, yang jelas ada satu pernyataan menarik dari Direktur Teknik Android David Singleton. Di atas panggung dia mengatakan saat ini, kita sudah memasuki masa miniaturisasi dari sebuah perangkat teknologi.

Awalnya, memang kacamata pintar dan jam tangan pintar. Namun ke depannya, apa pun akan bersentuhan dengan teknologi.

Selain yang melekat di tubuh. Android juga akan masuk ke ruang keluarga melalui Android TV. Perangkat ini memang ditaruh di tengah tempat santai yang sedang ingin menikmati segela pusat hiburan.

Android TV hadir sebagai set-top box dengan antamuka khas Android yang tentu saja sudah familiar. Perbedaan lainnya, tentu saja dapat digunakan sebagai alat pemutar musik, video dan aplikasi Android lainnya.

Ini tentu saja yang paling menarik. Android akan berbicara kepada Anda, saat Anda sedang mengemudi dalam sebuah kendaraan. Ya, karena Google kini sudah punya Android Auto.

bahwa beberapa fungsi dasar dari Android Auto ini adalah mampu diperintah untuk memutar musik, mengecek lalu lintas, dan menjadi penunjuk arah jalan.

Android Auto dapat berfungsi setelah dihubungkan dengan device. Secara keseluruhan, aplikasi ini mempunyai tampilan seperti Google Now.

Tidak hanya tampilan, perintah suara juga dibenamkan di Android Auto. Sehingga nantinya, pengguna dapat memerintah seperti memutar musik, mengecek agenda, mencarikan petunjuk jalan dan sebagainya.

Mengirim SMS dengan perintah suara pun dapat dilakukan. Bahkan lebih kerennya lagi, hal tersebut dapat dilakukan tanpa harus keluar dari aplikasi Google--dalam keadaan diigunakan sekalipun.

Setelah selesai acara ini, menarik untuk ditunggu apa yang akan developer lakukan. Android memang sudah di mana saja. Tapi ekosistem ini tidak akan berkembang tanpa bantuan pihak ketiga juga.

(tyo/rou)