Jajaran eksekutif LG Asia menjawab pertanyaan di atas dalam acara Innofest 2014 Asia di hotel Grand Intercontinental, Seoul, Korea Selatan, pada 1-3 April 2014 lalu. Ada tiga orang bos LG Asia yang hadir yakni, Wakil Presiden Senior LG Group James Park, Wakil Presiden Senior LG Asia Weon-dae Kim dan Wakil Presiden Eksekutif LG Asia, Ki-wan Kim.
Ketiganya memberi kesempatan pada puluhan jurnalis dari Asia, dari Taiwan, Malaysia hingga Indonesia untuk bertanya tentang LG dan produk-produknya. Sesi tanya jawab ini dilakukan usai presentasi produk inovasi LG terbaru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Strategi kami untuk melawan persaingan adalah dengan diferensiasi produk dan terus berinovasi," kata Weon-dae Kim.
Weon-dae Kim mencontohkan, produk OLED (organic light-emitting diode) TV yang dibuat oleh LG. Teknologi organik yang digunakan diklaim merupakan satu-satunya di dunia.
Dengan TV OLED, para penonton bisa melihat gambar yang lebih jernih, angle yang nyaman dan warna yang sangat kontras serta detail. "Ini diferensiasi yang kami maksud," imbuhnya.
Ki-Wan Kim menambahkan, produk dari China memang menawarkan harga yang lebih murah. Namun dia menegaskan, harga bukan segalanya bagi konsumen, melainkan 'nilai' adalah sesuatu yang paling dicari.
"Nilai itu adalah hasil pengurangan dari keuntungan dikurangi harga. Produk China memang lebih murah, tapi kami menawarkan benefit yang lebih besar," jelasnya.
Dengan demikian, LG memastikan tak takut dengan persaingan yang ada saat ini. Perusahaan yang memiliki 87 ribu karyawan ini siap bersaing dengan memberi nilai lebih pada konsumen dan memberi kepuasan, sesuai kebutuhan para pengguna.
"Kami akan memberi nilai, bukan berkompetisi dengan harga," tegas Ki-Wan Kim.
Pendapatan LG pada tahun 2013 lalu mencapai USD 53,10 miliar. Produk LG kini dipasarkan di 113 lokasi di berbagai belahan dunia. Khusus di Asia, Indonesia adalah penyumbang terbesar pendapatan mereka, dengan nilai mencapai 20% dari total penjualan.
(mad/ash)