Dalam laporan berjudul 'Hijack' by AS4761-Indosat, a quick report yang dilansir firma internet BGP Monitoring, border gateway protocol Indosat untuk koneksi internasional dilaporkan telah membajak 415.652 prefix internet.
Imbasnya, perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat pun katanya juga ikut bermasalah. Misalnya saja, Apple, NTT, Akamai, Telia, Comcast, Cableone, dan lainnya.
Isu ini pula yang kemudian dirumorkan jadi biang keladi layanan Indosat ngadat di Indonesia.
Terkait isu pembajakan ini, Head of Corporate Communication Indosat Adrian Prasanto, mentah-mentah langsung membantahnya.
"Kita tidak tahu isu pembajakan itu," kata Pras, panggilan akrabnya kepada detikINET, Kamis (3/4/2014).
"Yang pasti, Indosat mengonfirmasi bahwa kita tidak melakukan pembajakan seperti yang dituduhkan," tegasnya.
Yang terjadi, lanjut Pras, gangguan jaringan Indosat yang tengah terjadi lantaran adanya lantaran ada anomali trafik pada jaringan Indosat.
"Orang teknis kita menyebutnya sebagai flooding traffic," jelasnya.
"Jadi ada penumpukan trafik yang tidak bisa kita (Indosat-red.) handle. Sehingga akhirnya terjadi gangguan," ia menandaskan.
(ash/fyk)