Sejak lengsernya Thorsten Heins, dan hampir semua direksi lainnya, BlackBerry yang terus mengalami kerugian dalam setahun terakhir ini mencoba peruntungan baru di bawah kepemimpinan John Chen.
Chen yang terpilih sebagai CEO Interim BlackBerry tentu diharapkan bisa membawa perubahan signifikan untuk bisnis perusahaan asal Kanada ini. BlackBerry Jakarta pun akan jadi salah satu pertaruhannya di 2014 nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti apa gambaran lengkap BlackBerry Jakarta? Langsung kita simak saja serba-serbinya sebelum handset ini benar-benar diluncurkan di Indonesia pada April 2014 mendatang.
1. Nama Ibukota Indonesia
|
Kabar ini mencuat saat CrackBerry, blog teknologi yang khusus mengulas BlackBerry, menyebutkan nama ibukota Indonesia sebagai handset selanjutnya dari seri keluarga BlackBerry 10.
Informasi ini bisa dibilang cukup sahih mengingat situs itu punya kedekatan dengan semua sumber internal perusahaan asal Kanada tersebut. Namun mereka belum mengulas alasan BlackBerry memilih nama Jakarta.
Mungkin saja, karena Indonesia masih dianggap sebagai salah satu basis penjualan BlackBerry yang terbesar, di saat negara-negara lain penjualannya belum menunjukkan tanda-tanda membaik.
2. Jakarta, BlackBerry 10 Murah
|
Sejak merilis Z10, BlackBerry hanya mengeluarkan Q10, Q5, dan Z30. Dari keempat produk ini, saat kali pertama diluncurkan, harganya memang tak ada yang bisa dibilang murah.
Z10 kali pertama diluncurkan dibanderol Rp 6,9 juta. Q10 dihargai Rp 7,5 juta, Q5 dilabeli Rp 4 juta, dan Z30 paling mahal dengan harga Rp 7,9 juta. Tak ada handset BB10 yang dibanderol Rp 3 juta ke bawah layaknya seri BlackBerry sebelumnya.
Masih mahalnya seri BlackBerry 10, ditambah minimnya aplikasi yang sedang tren, membuat penjualan BlackBerry anjlok. Tercatat dalam dua kuartal terakhir, BlackBerry berturut-turut mencatat kerugian USD 1 miliar dan USD 1,6 miliar.
John Chen yang melihat tren ini pun segera mengambil keputusan untuk merilis BlackBerry 10 versi murah. Tujuannya jelas, untuk menggebrak pasar sekaligus berupaya bangkit mengingat market share perusahaan tinggal 1% saja.
3. BlackBerry Pertama dari Foxconn
|
BlackBerry telah menandatangani kesepakatan dengan Foxconn, dimana salah satu isinya adalah tentang basis produksi ponsel BlackBerry yang akan dibuat di Indonesia dan Meksiko.
"Kemitraan ini menunjukkan komitmen jangka panjang BlackBerry terhadap pasar perangkat dan tekad kami untuk terus menjadi pemimpin dalam inovasi dan solusi mobile end-to-end yang aman," kata John Chen.
Di bawah kemitraan ini, Foxconn akan memproduksi produk-produk BlackBerry melalui fasilitas yang ada di Indonesia dan Meksiko. BlackBerry akan memiliki seluruh hak kekayaan intelektual serta jaminan kualitas produk perangkat, sama halnya dengan para produsen pihak ketiga saat ini.
Bisa jadi, BlackBerry Jakarta adalah smartphone pertama keluaran BlackBerry yang akan menggunakan label 'made in Indonesia'. Kehadiran ponsel ini juga akan jadi kiprah awal Foxconn di Indonesia.
"BlackBerry ingin mengembangkan produk barunya di Indonesia, sementara kami juga membidik pasar yang baru di sana. Kita melihat sebuah ambisi, oleh karena itu kami berdiskusi," papar juru bicara Foxconn, Simon Hsing.
4. Meluncur April, Harganya?
|
BlackBerry Jakarta yang telah melimpahkan proses produksi ponselnya kepada Foxconn, rencananya seperti dilansir Wall Street Journal, akan diluncurkan pada April mendatang.
Namun untuk spesifikasi dan harganya, John Chen belum mau menyebutkan secara detail. Dari informasi yang dihimpun, ponsel yang masuk katagori low end ini akan dibanderol di bawah Rp 4 juta, bahkan bisa jadi di bawah Rp 3 jutaan karena spesifikasinya yang lebih rendah dari Q5.
Setelah BlackBerry Jakarta, produsen asal Kanada itu juga tengah menyiapkan dua seri baru yang diberi sandi Ontario dan Windermere. Kedua ponsel ini diharapkan bisa menebus kegagalan Z10.
5. Batal Rilis Kopi
|
Namun dengan adanya BlackBerry Jakarta ini, BlackBerry batal merilis ponsel Kopi dan Cafe. Kedua codename ponsel ini pun konon diambil dari orang Indonesia yang suka berkumpul sambil minum kopi.
Tak jauh berbeda dengan Jakarta, BlackBerry Kopi juga dirancang untuk membidik segmen kelas bawah, yakni yang mengidamkan ponsel BlackBerry 10 dengan harga terjangkau. BlackBerry memutuskan untuk menghentikan pengembangan produk tersebut karena alasan penghematan.
"Perusahaan juga memutuskan untuk membatalkan rencana merilis dua ponsel baru untuk mengurangi risiko persediaan," tulis pernyataan BlackBerry dalam laporan keuangan kuartal ketiga mereka.
6. Menggandeng Erajaya
|
Juru bicara Foxconn, Simon Hsing, menyebutkan perusahaannya akan membantu BlackBerry untuk mendesain perangkat keras dari ponsel tersebut selama lima tahun. Sedangkan BlackBerry sendiri akan tetap fokus pada pengembangan perangkat lunaknya.
"Kemitraan ini memberikan kami keuntungan bersama untuk mengembangkan pasar yang sudah ada maupun yang baru bersama-sama," jelasnya lebih lanjut, seperti dilansir Reuters.
Foxconn memang sudah lama berencana untuk berinvestasi di Indonesia. Foxconn dengan label dagang Hon Hai Precision Industry menargetkan bisa mencapai kesepakatan dengan otoritas lokal Indonesia pada Februari 2014.
Mereka juga berencana untuk melakukan joint venture dengan perusahaan lokal untuk melakukan pemasaran di Asia Tenggara, yaitu Erajaya Swasembada. Selagi menunggu fasilitas produksinya selesai dibangun di Indonesia, Foxconn akan memproduksi ponsel BlackBerry di pabriknya yang ada di China.
7. Direstui Menteri Perindustrian
|
"Foxconn membuat pernyataan resmi akan mulai masuk investasi ke Indonesia tahun 2014 dan akan juga memproduksi BlackBerry," ujarnya.
Ia juga menyebutkan bahwa Foxconn secara bertahap akan menanamkan modalnya di Indonesia dengan total USD 10 miliar selama lima tahun dengan menggandeng Erajaya sebagai mitra lokal, dan pemerintah pun telah menawarkan insentif pajak atas investasi Foxconn.
Namun Hidayat mengaku belum tahu persis, kerjasama Foxconn dengan BlackBerry belum jelas, apakah dalam bentuk kerjasama produksi antara kedua belah pihak. "Saya belum tahu persis apa itu merupakan kerjasama produksi atau terjadi akuisisi," katanya.
Rencananya ponsel BlackBerry made in Indonesia akan mulai dipasarkan sekitar April 2014 mendatang dengan harga kisaran di bawah Rp 3-4 jutaan. Seperti apa ponselnya, kita tunggu saja kabar selanjutnya.
Halaman 2 dari 8