SMS Anti Sadap? Begini Caranya!
Hide Ads

SMS Anti Sadap? Begini Caranya!

Achmad Rouzni Noor II - detikInet
Kamis, 31 Okt 2013 11:25 WIB
SMS Guard (rou/detikINET)
Jakarta -

Aplikasi kontroversial hadir di sudut keramaian Indocomtech 2013. Di tengah maraknya isu penyadapan, hadir sebuah aplikasi yang diklaim anti sadap, anti audit, dan bahkan anti forensik. Bagaimana cara kerjanya?

Saat disambangi detikINET, booth yang terletak di Hall B Jakarta Convention Center itu cukup ramai dilalui pengunjung yang hadir. Wajar saja, produk yang ditawarkan cukup nyeleneh, SMS anti sadap.

Meskipun tak sepopuler dulu, SMS tak serta-merta ditinggalkan. Buktinya, SMS masih jadi salah satu penghasil pendapatan terbesar operator meski banyak yang mulai memilih instant messaging untuk berkomunikasi pesan teks.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun demikian, sekecil apapun peluangnya, bisnis tetaplah bisnis. Selama SMS masih digunakan oleh masyarakat, peluang bisnis pun masih tetap ada. Demikian menurut Arya Mandala Putra, Chief Commercial Officer ICK Company.

ICK Company yang merilis aplikasi SMS anti sadap ini pun turut mendemokan bagaimana cara kerjanya SMS Guard, nama aplikasi yang dimaksud. Secara teori dan praktiknya, SMS kata Arya memang bisa sulit disadap jika sudah terenkripsi.



Dijelaskan oleh Panji Agus Muttaqin, Senior Software Engineer ICK Company, dalam cara kerjanya, pesan pendek yang dikirimkan smartphone pelanggan SMS Guard dienkrip terlebih dahulu di smartphone pelanggan yang selanjutnya dikirimkan ke server privat milik SMS Guard.

Kemudian server akan meneruskan SMS yang sudah terenkripsi tersebut ke nomor tujuan pengguna akhir sesama pelanggan SMS Guard. Akhirnya, smartphone penerima akan mendekrip atau mengurai kode SMS tersebut sehingga kontennya bisa terbaca.

"Ini membuktikan bahwa SMS yang dikirim melalui jalur layanan SMS Guard selalu dalam kondisi terenkrip mulai dari ponsel pengirim hingga ke ponsel tujuan akhir," paparnya kepada detikINET saat demo aplikasi.

Jika ada pihak yang mencoba menyadap isi percakapan SMS tersebut, lanjutnya, maka yang tampak hanyalah kode-kode yang tak bermakna secara bahasa. Satu-satunya pihak yang bisa membuka isi SMS yang ditransmisikan hanyalah pelanggan SMS Guard yang dituju.

"Bahkan kami sebagai penyedia layanan pun tidak tahu apa konten pesan pelanggan yang masuk ke server kami, karena bukan kami yang pegang kuncinya, tapi sang pengirim dan penerima. Jadi privasi kami jamin akan selalu terjaga," tegas Arya.

Untuk meningkatkan level privasi pelanggan, SMS Guard juga menerapkan fitur number masking untuk menyamarkan nomor pengirim dan nomor tujuan SMS. Dalam sistem SMS Guard, nomor pengirim dan nomor tujuan turut dienkrip sehingga yang akan terbaca secara kasat mata adalah nomor SMS Center dari SMS Guard.

"Hanya pihak pengirim dan penerima SMS terkait sajalah yang benar-benar tahu dengan siapa mereka bertukar pesan," tandas Eriz Pramuditya Wiweka, Commercial Manager ICK Company.

(rou/ash)

Berita Terkait