Mengapa BlackBerry Turun Pamor?
Hide Ads

Mengapa BlackBerry Turun Pamor?

- detikInet
Rabu, 23 Okt 2013 13:15 WIB
Mengapa BlackBerry Turun Pamor?
Jakarta - Rasanya belum lama BlackBerry menjadi smartphone idaman banyak orang. Pada masa kejayannya, BlackBerry seolah menjadi simbol status kaum elite.

Tapi itu dulu. Saat ini, BlackBerry sedang kepayahan. Mereka akan memecat 4.500 karyawan setelah merugi raksasa, hampir USD 1 miliar.

Sebenarnya, apa yang menyebabkan BlackBerry kehilangan pamor dalam waktu relatif singkat? Berikut faktor penyebabnya yang dihimpun detikINET dari berbagai sumber.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


1. Kedatangan Android & iPhone

iPhone generasi pertama muncul pada tahun 2007. Diikuti kemudian dengan ponsel Android, yang setelah kehadirannya pada tahun 2008 tidak dapat terbendung popularitasnya.

iPhone membawa konsep yang merevolusi industri smartphone. Dengan layar sentuh responsif dan ekosistem aplikasi menarik, sehingga ponsel menjadi pusat hiburan sekaligus berkomunikasi.

Perlahan tapi pasti, BlackBerry pun mulai ditinggalkan. iPhone dan Android dianggap lebih menarik oleh banyak orang.

BlackBerry sejatinya coba merespons, misalnya dengan melahirkan model layar sentuh BlackBerry Storm. Namun kurang mendapatkan tanggapan yang baik dari pasar.

2. Mudah Lemot

BlackBerry terkadang membuat penggunanya kesal. Sebab, karena beberapa faktor, handset BlackBerry disinyalir mudah lemot atau hang.

Pengalaman yang tidak mengenakkan itu terutama terjadi pada handset generasi sebelum BlackBerry 10.

Sering muncul pula jam pasir yang mengganggu dan ponsel tidak bisa diapa apakan. Meskipun sejatinya ikon yang muncul tidak begitu mirip dengan jam pasir.

Disinyalir, mudah lemotnya BlackBerry generasi lama membuat pengguna membeli ponsel cadangan. Biasanya adalah Android.

3. Alternatif BBM Bertebaran

Salah satu nilai jual BlackBerry adalah keberadaan layanan messaging BlackBerry Messenger (BBM). BBM memang termasuk layanan messaging tertua dan menjadi sarana berkomunikasi yang mampu diandalkan.

Seiring berjalannya waktu, BBM tidak lagi menjadi satu-satunya aplikasi messaging yang populer. Pendatang baru berdatangan, sebut saja WhatsApp, Line, WeChat ataupun KakaoTalk.

Aplikasi messaging pesaing BBM itu tidak kalah bagus. Malah mungkin dalam beberapa sisi lebih unggul.

Konsumen pun mulai melirik handset pesaing BlackBerry yang bisa mengunduh layanan sejenis BBM untuk keperluan berkirim pesan. Terlebih lagi sekarang, BBM sudah tersedia lintas platform.

4. Kurang Inovasi

Inovasi yang menonjol terbilang penting dalam industri smartphone saat ini. Terlebih, begitu banyak vendor yang terjun di dalamnya.

Nah, BlackBerry dinilai lamban soal inovasi. Ponsel mereka tidak mengalami perubahan berarti, baik dari sisi fitur maupun desain.

Baru saat BlackBerry 10 dirilis, beberapa inovasi dihadirkan seperti kamera TimeScape dan BlackBerry Hub. Namun beberapa pihak menilai kehadiran BlackBerry 10 sudah telat.

Di sisi lain, para vendor Android dan juga Apple menghadirkan inovasi secara kontinyu, baik dalam sisi spesifikasi, desain maupun fitur.

5. Status Ponsel Elit Melemah

Dahulu, nama Blackberry identik dengan banderol mahal. Gemini misalnya, di awal kemunculannya dibanderol di atas Rp 3 juta. Padahal spesifikasinya biasa saja.

Maka, BlackBerry pun seakan menjadi mainan kaum berada atau pebisnis. Barangkali kala itu, menentengnya menimbulkan kebanggaan tersendiri.

Namun belakangan situasinya berubah. Harga BlackBerry semakin murah, ada yang di bawah Rp 3 juta. Harga smartphone kelas atasnya seperti Z10 pun banyak terpangkas dalam waktu singkat.

Konsumen juga makin punya banyak pilihan, seperti ponsel Android yang beberapa terjangkau harganya, namun spesifikasinya tidak kalah.

Halaman 2 dari 6
(fyk/eno)

Berita Terkait