Soal penamaan flagship boleh saja mundur dan bukan maju. Tapi bukan berarti, HTC One mengalami kemunduran. Malah boleh dibilang, ini adalah suatu lompatan.
Lompatan ini dilakukan mulai dari segi desain, antarmuka HTC Sense, fitur dan banyak lainnya. Nyaris tanpa cela HTC melakukan penyempurnaan untuk smartphone-nya ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walaupun belum beredar di pasaran, detikINET berkesempatan menjajal dan merasakan kemampuan HTC One. Review berikut ini mungkin bisa jadi pertimbangan Anda untuk membawanya pulang ke rumah.
1. Pandangan Pertama Begitu Menggoda
|
Saat dilihat sekilas, beberapa orang menyebutnya mirip dengan BlackBerry Z10. Sah-sah saja mengatakan demikian, karena pada kenyataannya, Z10 diumumkan lebih dahulu ketimbang HTC One.
Foto: Atas-bawah (BlackBerry Z10-HTC One)
Tapi yang perlu digarisbawahi adalah, saat dicoba oleh detikINET, HTC One jauh lebih ringan walaupun dengan layar yang lebih besar ketimbang smartphone BlackBerry tersebut.
Wajar saja, karena HTC One mempunyai ketipisan 9.3 mm dan berat 193 gram. Bukan yang teringan untuk saat ini. Tapi terasa pas di tengah-tengahnya.
Bentuk smartphone ini terbilang unik, karena di belakang bodinya tampak menekuk ke depan. Sehingga HTC One tampak kokoh dan nyaman dipegang.
Bila hitam tampak terlihat sangar, mungkin dengan warna putih akan membuat HTC One berkamuflase menjadi lebih cantik.
Kesimpulannya, desain yang diusung oleh HTC One keren dan premium. Bukan tidak mungkin akan siapapun yang melihatnya begitu tergoda pada pegangan pertama.
2. Layar Besar nan Tajam
|
Dengan bentang layar mencapai 4,7 inch termasuk resolusi yang mengagumkan, yakni 1920 x 1080 dan kepadatan 468ppi. Artinya pengguna membawa layar full high defintion (HD) ke smartphone.
Tingkat resolusi dan kepadatan pixel tak hanya sekedar membuat layar HTC One menjadi tajam. Karena disokong teknologi Super LCD3, membuat layar smartphone ini menghasilkan kontras yang luar biasa, reproduksi warna yang besar dan sudut pandang yang baik.
Inilah yang membuat detikINET berani menyimpulkan, tingkat saturation pas dan kontras baik. Membuat layar tajam di HTC One nyaman saat dipandang.
3. Jagoan Kamera di Low Light
|
Sebab, pada kenyataannya kamera HTC One masih menggunakan resolusi 4 megapixel. Namun, dengan teknologi Ultrapixel. Sama halnya, teknologi PureView yang ada di Nokia Lumia 920.
Nah, HTC tak ingin menjadikan kamera di perangkat genggam sekedar hiasan semata saja.
Saat dijajal di berbagai lokasi baik indoor dan outdoor. detikINET terkesan dengan kemampuannya yang sangat baik saat meringkus di situasi yang minim cahaya.
Berikut perbandingannya saat diadu dengan iPhone 5:
iPhone 5
HTC One
Selain mode otomatis, pengguna pun bisa memilih settingannya mulai dari White Blance, ISO hingga pengaturan mode.
Mode otomatis (low light)
Mode Night (low light)
Kamera depan (low light)
4. Hasil Jepretan HTC One
|
1. Outdoor
2. Outdoor Senja
3. Indoor
4. Indoor low light
5. Antarmuka 'Berjalan' dengan Suara 'Bulat'
|
Paling menonjol tentu saja fitur Blinkfeed,seperti 'Live Tile' di Windows Phone 8. Ya, pengguna bisa mendapatkan notifikasi jejaring sosial, email hingga situs berita favorit dengan model bergerak nan unik.
Tombol navigasi pun dibuat simpel, tombol power di bagian kiri atas, volume di bagian samping kanan dan kiri. Sedangkan di bawahnya terdapat dua penunjuk tanda, yakni tombol home dan tombol arah balik.
Nah, sebagai ponsel entertaiment, HTC one hadir dengan dua speaker di bagian atas dan bawah. Posisi speaker yang startegis ini tentu saja sangat berguna di saat pengguna saat mendengerkan musik atau mengenggam ketika bermain game.
Teknologi yang disebut dengan HTC Boomsounds pun tak kalah menterengnya. DetikINET mendapatkan suara-suara musik yang jauh lebih bulat dengan dentuman bass yang halus tapi terasa.
6. Performa
|
Di HTC One, prosesornya menggunakan salah satu kekuataan dari Qualcomm yakni Snapdragon 600 1.7 GHZ quad core yang disatukan bersana RAM 2 GB.
Alhasil, saat detikINET melakukan berbagai pekerjaan secara multitasking pun bisa dilahap tanpa lag. Membuka video dengan kualitas HD tak terbantahkan lagi, mulus seperti saat menyaksikan di layar TV HD ukuran besar.
Klaim ini pun semakin dibuktikan saat detikINET melakukan pengujian benchmark dengan berbagai aplikasi mulai dari Quadrant, Antutu dan Vellamo. Berikut hasilnya.
Sayangnya, penyakit di smartphone quadcore yang masih belum terpecahkan adalah, kondisi baterai yang belum terlalu kuat. Karena, dalam keadaan full aktivitas mulai mengecek email, browsing hingga membuka aplikasi, tak sampai seharian mesti diisi ulang baterai hingga dua kali.
7. Kesimpulan
|
Rasanya, menurut detikINET pantas HTC One disebut sebagai smartphone Android dengan gabungan iOS dan Windows Phone 8. Semua pengalaman yang didapatkan di platform tersebut bisa dirasakan HTC One.
Kamera teknologi Ultrapixel memang kurang berasa bila dimanfaatkan untuk objek dekat dan detil seperti mode makro. Di luar ruangan pun rasanya nyaris tak ada perbedaan dirasakan dengan kamera di kelasnya.
Tentu saja, paling menonjol saat pengguna menggunakannya di ruangan yang minim cahaya atau saat low light. Mau mode otomatis atau khusus, night, sama-sama mampu meringkus sama baiknya.
Fitur kunci
1. Layar 4,7 inch (1920x1080,468ppi)
2. Internal memori 32GB
3. Android 4.1.2
4.Kamera Ultrapixel
5.HTC Sense 5 dengan BlinkFeed.
6.Prosesor Snapdragon 600 1.7 GHZ quad core dan RAM 2 GB.
Kekurangan
-. Baterai tak tahan lama
-. Tak ada tambahan slot external memori