Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

"Andah Tidak Temui Kami"

Genie , Jurnalis-Senin, 18 Agustus 2014 |17:05 WIB
Orangtua bantah Andah menemui mereka (Foto: Alan)
A
A
A
DEPOK - Setelah suaminya, Jonas Rivanno, dikabarkan terlilit utang miliaran rupiah, Asmirandah dikabarkan menghilang. Namun, ternyata Andah tidak menemui orangtuanya.

Jumat 7 Agustus siang, kami menyambangi NU Hair Salon terletak di jalan Tanah Baru No. AZ/22, Depok, Jawa Barat. Salon itu adalah salon milik Andah, tetapi kini dikelola ibundanya. Di samping kiri salon itu dibangun sebuah butik mini. Di sebelahnya lagi berdiri kafe yang diberi nama sajapul (sejalan pulang). Nama itu pemberian Andah.

Di belakangnya dibangun sebuah kos-kosan, kurang lebih lima pintu. Dua di antaranya sudah terisi alias dihuni. Sore itu, salon, butik dan kafe sepi pelanggan.

Di samping salon itu ada sebuah musala kecil. Di situ kami menemui Arman,salah seorang pegawai butik. Dia menggulung celananya segera pegawai butik. Dia menggulung celananya segera setelah mendengar azan magrib.

"Maaf, Mas (beragama) Islam (atau) bukan? Kalau Islam, yuk, kita salat. Kita (salat) berjamaah," ajaknya setelah berwudhu.

Setelah salat berjamaah, sambil duduk bersila di dalam musala itu, dia berbagi sedikit cerita tentang Andah.

"Bu Sani dan suaminya tadi pagi datang ke salon, tapi langsung pergi. Saya tidak tahu mau ke mana. Saya ini karyawan biasa. Nyiram tanaman, ngecek sana-sini. Ya, begitu, Mas pekerjaan saya," ungkapnya.

Sudah beberapa bulan belakangan ini, sambungnya, dia melihat komunikasi antara Andah dan ibunya terputus.

"Ya, saya lihat seperti itu. Sudah jarang komunikasi. Padahal Ibu sani ingin banget ketemu Andah. Saya lihat dia ingin keluarganya utuh lagi. Ingin Andah seperti dulu lagi, Mas. Keluarganya Andah itu kental banget sama agama," ujarnya.

Dia kecewa pada sikap Jonas Ia merasa bahwa apa yang ditunjukkan Jonas ketika masih berpacaran dengan Andah tidaklah tulus.

"Padahal dulu Jonas datang ke rumah bahwa makanan. Baik banget dulu, tuh tapi, kok, bisa kayak gini," keluhnya.

Kami sempat menghentikan sejenak obrolan itu dan menghubungi sani. Namun, telepon kami tidak menjawab beberapa pesan singkat yang kirim pun tidak dibalas.

"Telefon Ibu? Iya, coba Mas telefon saja. Ibu, tuh, enggak mau ditemui wartawan," imbuhnya.

Dia sedih melihat kegundahan dan kesedihan hati kedua orangtua Andah. Dia berharap, ada jalan keluar atas masalah yang dihadapi majikannya itu.

"Ya, ane, mah, cuma bisa doain semoga ada jalan keluar dah. Kasihan ibunya bagaimana pun itu kan ibunya, orang yang ngelahirin Andah. Lah, surge kan ada di telapak kaki ibu," sambungnya dengan logat Betawi kental.

Obrolan kami kembali terhenti saat Arman mengingatkan kami untuk kembali menghubungi Sani. Dan sani menjawab telefon kami.

"Ya Mas, ada apa? Sudahlah, Mas, saya tidak mau berkomentar banyak," ujarnya.

Sani mengaku, komunikasinya dengan Andah sudah terputus. Selama puasa dan pada Lebaran pada tahun ini, Andah tidak tahu kabarnya.

"Dia belum menemui saya lagi sampai saat ini," paparnya.

Rupanya, saat itu Farmisji Zantman, suaminya, berada di samping dia dan mendengar pembicara kami.

"Mas maaf, ini ada papanya Andah. Handphone saya di loundspeaker, nih biar papanya bisa dengar juga. Biar papanya tahu," akunya.

Ketika berbicara, nada suarnya terdengar tertatih-tatih. Suaranya berat. Dan ia menangis. "Saya enggak diam, Mas. Saya berdoa terus setiap hari, tiap malam, untuk anak saya. Ya Allah, saya heran ada apa dengan Andah?," keluhnya.

Ketika kami singgung apakah sudah mencoba hubungi Andah atau berusaha menemuinya, seketika emosi sani meluap.

"Mas tidak perlu ajari," tandasnya.

(nsa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita celebrity lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement